PINTU DAN JENDELA
Pintu
dan jendela pada dasarnya terdiri dari:
a.
Kusen
(ibu pintu/jendela ) dan
b.
Daun
(pintu/jendela)
c.
Kusen
adalah merupakan rangka pintu atau jendela
Yang berfungsi untuk menggantungkan (memasang)
daun pintu / jendela, maka konstruksi kusen harus kokoh.
Daun pintu / jendela
merupakan rangkaian dari konstruksi kusen pintu yang selanjutnya
dinamakan daun pintu
atau jendela.
Daun pintu / jendela ini pemasangan
digantungkan pada kusen dengan perlengkapan alat penggantung yaitu
engsel.
Fungsi
- Pintu : Untuk jalan keluar masuknya orang atau barang dari kamar yang satu ke kamar yang lain disebut sebagai pintu dalam, dan keluar masuknya orang atau barang dari ruang dalam ke ruang luar disebut sebagai pintu luar. Pintu luar juga berfungsi membantu sirkulasi udara dan penerangan alam kedalam ruang.
- Jendela : Untuk memasukkan cahaya matahari kedalam ruangan dan membantu sirkulasi udara dalam ruang, sehingga ruangan menjadi nyaman. Dari fungsi tersebut jendela perlu ditempatkan pada dinding yang berhubungan dengan ruang luar.Pada jendela dengan kaca besar berfungsi untuk mewujudkan adanya hubungan antara interior dan eksterior.c. Jendela atas/tingkap : Untuk memasukkan cahaya matahari dan membantu pertukaran udara luar dan dalam ruang, terutama pada ruang-ruang kecil yang tidak berjendela.
- Lubang angin/ventilasi : Untuk membantu pertukaran udara luar dan dalam ruang pada saat pintu dan jendela dalam keadaan tertutup, sehingga pergantian udara tetap berlangsung. Penempatan ventilasi yang baik adalah dengan sistem silang supaya sirkulasi udara dapat menyebar keseluruh ruangan. Baik dinding dalam maupun luar perlu adanya ventilasi, dimana penempatannya tetap memenuhi persyaratan
Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat
bergerak, bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh
perletakan/penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam merencanakan pintu
dan jendela, ada 4 (empat) hal yang harus dipertimbangkan, yaitu :
1. Matahari
Pintu dan jendela merupakan sumber pengurangan dan penambahan
panas, sehingga jendela dapat diletakkan di sisi sebelah timur
dan/atau barat
Pintu dan jendela merupakan sumber pengurangan dan penambahan
panas, sehingga jendela dapat diletakkan di sisi sebelah timur
dan/atau barat
2. Penerangan
Untuk menghasilkan penerangan alami sebuah ruangan, dengan menempatkan jendela dekat sudut ruangan maka dinding didekatnya disinari cahaya akan memantulkan ke dalam ruangan.
Untuk menghasilkan penerangan alami sebuah ruangan, dengan menempatkan jendela dekat sudut ruangan maka dinding didekatnya disinari cahaya akan memantulkan ke dalam ruangan.
3. Pemandangan
Jendela sebaiknya ditempatkan untuk memberi bingkai pada pemandangan. Ketinggian ambang atas jendela sebaiknya tidak memotong pemandangan orang yang duduk ataupun berdiri di dalam ruangan, juga jangan sampai kerangka jendela membagi dua atau lebih suatu pemandangan.
Jendela sebaiknya ditempatkan untuk memberi bingkai pada pemandangan. Ketinggian ambang atas jendela sebaiknya tidak memotong pemandangan orang yang duduk ataupun berdiri di dalam ruangan, juga jangan sampai kerangka jendela membagi dua atau lebih suatu pemandangan.
4.
Penampilan
Jendela akan dapat mempengaruhi penampilan ekterior rumah/bangunan.
Jendela akan dapat mempengaruhi penampilan ekterior rumah/bangunan.
Kusen
1.
Bahan Kusen Pintu dan Jendela:
·
Kayu
(uk. 6/12, 6/15, 8/12, 8/15).
·
Aluminum,
dan
·
Kusen
secara khusus dapat dibuat dari beton
2.
Macam-macam kusen
Dalam perencanaan kusen dipertimbangkan tentang
jenis dan macam – macam kusen yang akan
dibuat,
Ø jenis
dan macam kusen itu antara lain :
·
Kusen pintu tunggal : untuk satu
daun pintu
·
Kusen
pintu tunggal dengan ventilasi : menggunakan ventilasi
atas
·
Kusen
pintu dobel : untuk dua daun pintu
·
Kusen
pintu gendong : Kusen pintu yang menyatu dengan
kusen jendela.
·
Kusen
pintu lipat : kusen untuk pintu garasi.
·
Kusen
jendela : untuk satu daun jendela
·
Kusen
jendela dobel : untuk dua daun jendela
·
Kusen
jendela dengan ventilasi : dengan ventilasi pada
bagian atas.
3.
Lubang kusen pintu dan jendela.
Dasar
pertimbangan penentuan ukuran kusen pintu dan jendela adalah berdasarkan pada
pendekatan fungsi ruang dalam suatu bangunan dan tinjauan dari aspek estetika.
Ukuran
yang dipakai adalah ukuran dalam, yaitu jarak tepi-tepi dalam
kusen.
·
Tinggi
pintu : ditentukan berdasarkan
tinggi orang normal 1,60 m ditambah tinggi bebas 0,40 m
sampai dengan 0,60 m.
·
Lebar
pintu : ditentukan berdasarkan tempat dan fungsinya.
·
Untuk
pintu KM/WC : antara 0,60 m sampai dengan 0,70 m
·
Kamar
tidur : 0,80 m
·
Kamar
tamu : 1,00 m sampai dengan 1,20
m
·
Pintu
utama kantor : sampai 3,00 m
·
Untuk
garasi, gudang : Tinggi kendaraan ditambah 0,40 s/d 0,60 m.
Tinggi minimum 2,50 m. Lebar minimum 3,00 m
·
Untuk
bangunan monumental : dengan menggunakan skala monumental,
disesuaikan dengan proporsi bangunannya. Tinggi Jendela :
·
Tinggi
ambang atas jendela dibuat sama dengan tinggi ambang
atas pintu agar tampak serasi.
·
Tinggi
ambang bawah dari kusen jendela disesuaikan fungsi
ruang.
·
Untuk
ruang tidur : 0,80 m s/d 1,20 m dari lantai.
·
Untuk
ruang tamu, keluarga : 0,20 m s/d 0,40m agar ruangan
memperoleh penerangan sebanyak-banyaknya.
·
Untuk
ruang-ruang sekolah dibuat setinggi 1,30 m dari lantai
agar para peserta diklat tidak dapat melihat keluar saat pelajaran
berlangsung.d. Nama Bagian Kusen dan Fungsinya
·
Angker
: besi Ǿ 3/8’” panjang 20 cm, kait ujung 5 –10 cm
untuk memperkokoh kedudukan kusen pada tembok.
·
Sponning
: tempat menempel daun pintu pada kusen, berfungsi juga sebagai
penutup celah, dalam 1-1,5 cm, lebar 3-4 cm menyesuaikan ketebalan daun.
·
Sponning
kapur : menciptakan daya ikat antara kusen dengan tembok, lebar
dibuat 3-6 cm, kedalaman 1-2 cm.
Sponning plesteran : penutup celah susut kayu dan celah
antara kusen dengan tembok berukuran 1x1 cm.
·
Kupingan
: Untuk memperkokoh kedudukan dan ikatan
kusen dengan tembok bagian atas . Ukuran panjang 10-15 cm
·
Duk/Neut
: Campuran beton pada bagian bawah kusen berbatasan dengan
muka lantai, mencegah masuknya air kedalam kayu kusen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar